Bolehkah Mensteril Kucing?





Catlovers, salah satu pengunjung blog kami suatu hari menyatakan hukum steril menurut agama Islam yang tidak diperbolehkan. Imo bukan ahli ibadah dan postingan kali ini Imo rangkum dari berbagai sumber yang bisa dijadikan telaah. Sekali lagi keputusan mensteril ada di tangan catlovers semua dan perlu diingat bahwa mensteril kucing bukan dimaksudkan untuk merampas kesenangannya, tetapi untuk menciptakan kesejahteraan kucing. Jadi kalo tujuannya begini bagaimana ya… cekidot


Penjelasan Ulama Indonesia

Ustadz Ammi Nur Baits, Dewan Pembina pada www.KonsultasiSyariah.com menyatakan hukum mengebiri / steril kucing sebagai berikut:

Hanafiyah berpendapat, boleh mengebiri binatang, karena semacam ini akan memberi manfaat bagi binatang dan manusia.

Malikiyah berpendapat, boleh mengebiri binatang yang halal dimakan, tidak makruh sedikit pun. Karena ini akan meningkatkan kualitas dagingnya.

Syafi’iyah merinci antara yang halal dimakan dan selain yang halal dimakan. Mereka menegaskan, boleh mengebiri hewan yang halal dimakan ketika masih kecil, dan terlarang bagi yang lainnya. Mereka juga mempersyaratkan, tindakan mengebiri ini tidak boleh menyebabkan kematian.

Hambali berpendapat, boleh mengebiri kambing, karena bisa meningkatkan kualitas dagingnya. Ada yang mengatakan, makruh mengebiri binatang semacam kuda.
Imam Ahmad pernah mengatakan,
لا يعجبني للرجل أن يخصي شيئاً ، وإنما كره ذلك للنهي الوارد عن إيلام الحيوان

Aku tidak menyukai jika ada seseorang yang mengebiri binatang. Hal itu dibenci karena terdapat larangan tentang menyakiti binatang (al-Adab asy-Syar’iah, 3:263).
(Simak, al-Majmu’ karya an-Nawawi (6:155), al-Adab asy-Syar’iyah karya Ibnu Muflih (3:263)]
خصاء السنور إذا كان فيه نفع أو دفع ضرر لا بأس به، كذا في  الكبرى
Mengebiri kucing, jika itu memberikan manfaat atau menghindari madharat, hukumnya boleh. Demikian keterangan di Al-Kubro (al-Fatawa al-Hindiyah, 44:20).
Imam Ibnu Utsaimin mengatakan,
إذا كانت القطط كثيرة مؤذية ، وكانت العمليَّة لا تؤذيها : فلا حرج ؛ لأن هذا أولى من قتلها بعد خلقها .. وأما إذا كانت قططاً معتادة ولا تؤذي : فلعلَّ في بقائها تتنامى خيراً
Jika populasi kucing terlalu banyak dan mengganggu, sementara tindakan mengebiri tidak sampai menyakitinya, tidak masalah mengebiri kucing. Ini lebih baik dari pada membunuh setelah kucing itu hidup. Namun jika kucing itu tidak mengganggu, barangkali dibiarkan berkembang biak akan menyuburkan kebaikan. (Fatawa Islamiyah, 4:448).
Fatwa Islam, no. 10502
Pendapat lain tentang kebiri kucing disampaikan lewat fatwa Majelis Ulama Singapura dan Malaysia. Dikutip langsung dari www.tanyadokterhewan.com berikut adalah penjelasannya.
Beberapa pendapat ini harusnya bisa menjadi pertimbangan ya :
Walaupun di Indonesia belum ada fatwa dari majelis ulama Indonesia, kita bisa juga melihat dari negara tetangga terdekat kita seperti Singapura yang telah mengeluarkan fatwa boleh untuk sterilisasi kucing. Berikut rujukannya ya :

ADMINISTRATION OF MUSLIM LAW ACT (CHAPTER3, SECTION 32)
FATWA ISSUED BY
FATWA (LEGAL) COMMITTEE , ISLAMIC RELIGIOUS COUNCIL OF SINGAPORE

The Fatwa Committee has discussed the issue of neutering cats and concluded on 22ndJune 1994 the following fatwa.

 FATWA

BACKGROUND

  1. There are plans to ensure that cats in Singapore are properly neutered. This is to ensure that the number of homeless and abandoned cats is controlled. (mengontrol kucing terlantar)
  2. The party involved in this effort has clarified that neutering will not cause any pain or harm to the animal. There will not be any side effects on cats which have been neutered. Subsequently they haves ought the Fatwa Committee’s view on this and whether it is contradictory to any Islamic teachings. (tidak akan menyebabkan kondisi sakit dan menyakitkan pada kucing, tidak ada efek samping setelah sterilisasi)
  3. Fundamentally, all Islamic legal schools of thought (mazhab) allow the neutering of animals albeit they differ on the kinds of animals which are permitted for it to be performed on. The Hanafi mazhab is of the view that it is permissible to neuter animals on the basisof necessity and need1. However, the other school of thoughts (mazhab) allows only the neutering of animals which are allowed for Muslims to consume. (Mazhab hanafi : memperbolehkansterilisasi hewan kalau dibutuhkan), mazhab lainnya hanya hewan yang untuk konsumsi)
  4. After considering the evidences and basis of the different schools of thought and the medical advice of Society of Prevention of Cruelty Against Animal’s (SPCA) veterinarian, the Fatwa Committee opines that the neutering of cats on the basis of necessity is permissible. (Setelah mempertimbangkan, maka sterilisasi kucing berdasarkan kebutuhannya boleh ). This is in line with the following Islamic legal maxim of: ?(sesuai dengan pernyataan berikut ) :“Recognizing the lighter of two harms.” (tidak merugikan kedua belah pihak)



Penjelasan Ulama Malaysia
“In Malaysia, Department of Islamic Advancement of Malaysia or Jabatan Kemaguan Islam Malaysia (JAKIM) also issued the “fatwa” since 2002 that “all pets like cats and dogs are allowed to be neutered or spayed in order to maintain the health and welfare of both the animals and the community” . Di Malaysia, Departemen Keagamaan nya juga mengeluarkan fatwa bahwa anjing dan kucing boleh dilakukan sterilisasi untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan hewan dan masyarakat.


Nah dari pendapat tersebut maka menurut Imo kebiri kucing yang ditujukan untuk mengontrol populasi agar jumlah kucing tak terlalu banyak dan ia bisa makan cukup, hidup sejahtera sangat penting. Jika nantinya dibuang ke pasar, ke jalanan bukankah malah kita sudah menyia-nyiakan hidup kucing? Dia selalu hidup nyaman di rumah dan kemudian dilepas ke jalanan apakah iya mereka akan bisa bertahan hidup?

Tindakan mengebiri pun dilakukan oleh dokter hewan lewat prosedur yang baik dan seminimal mungkin membuat kucing tak nyaman, jadi tidak ada niatan untuk menyakitinya pula bukan?
Kemudian jika ditimbang banyaknya manfaat kebiri pada kucing, inilah beberapa daftar penyakit yang bisa dihindari kucing jika ia steril, khususnya kucing betina:
  1. Pyometra. Ini adalah peradangan Rahim yang menghasilkan nanah. Kucing betina yang tidak disteril cenderung mengalami pyometra. Penyebabnya karena infeksi bakteri. Penyebab lainnya adalah hormon yang berkembang tidak seimbang, akibatnya ada peningkatan aliran darah ke uterus yang memacu perkembangfan bakteri pada rahim. Lama kelamaan bisa infeksi. Pyometra biasanya tidak berlangsung cepat teapi terjadi dalam waktu yang lama.
  2. Resiko kematian tinggi. Walaupun sama-sama mamalia seperti manusia, rupanya kucing tidak mengenal menopause, jadi selama ada sel telur yang dihasilkan kucing betina akan bunting terus. Nah yang jadi masalah jika kucing sudah menua maka resiko kematiannya juga meningkat. Sama seperti manusia yang hamil di usia di atas 35 tahun, resiko kehamilannya juga tinggi kan? Nah ini yang dikhawatirkan terjadi pada kucing. Jika ia sudah tua, lelah, dan mengalami pendarahan saat melahirkan maka bisa dipastikan nyawa induk kucing terancam.
  3. Tumor dan kanker kelenjar mammae pada betina. Masih berkaitan dengan penjelasan sebelumnya,  sistem hormonal reproduksi kucing betina akan terus bersiklus selama masih ada organ reproduksinya. Kelenjar mamae alias kelenjar susu bisa terpengaruh. Perkawinan yang terjadi terus menerus menyebabkan hormonal jadi tidak seimbang. Kelenjar mamae jadi bengkak dan memicu tumor bahkan kanker.
  4. Mastitis. Ini adalah peradangan pada kelenjar susu akibat infeksi bakteri.Bakteri menginfeksi lewat lubang puting susu kucing betina, namun terkadang juga bisa menyebar dari dalam tubuh kucing melalui peredaran darah. Kucing yang sudah tua dan kucing yang berada pada lingkungan kurang bersih lebih rentan terhadap mastitis. Mastitis sendiri muncul karena putting rusak akibat terlalu sering menyusui, adanya abses atau gangrene dan yang disebabkan oleh bakteri.

Nah, melihat beberapa resiko penyakit ini sterilisasi kucing khususnya pada kucing betina terbukti lebih membawa manfaat daripada membiarkan kucing beranak terus menerus dan meningkatkan resiko penyakit padanya.
Pilihan ada di tangan catlovers, semoga beberapa pertimbangan pendapat dari para ulama dan pertimbangan medis bisa menjadikan catatan tentang hukum steril.


Sumber:
https://tanyadokterhewan.com/2017/03/23/penjelasan-lengkap-manfaat-sterilisasi-pada-kucing-dan-anjing/



Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer