6 Penyebab Kucing Berkelahi, Cegah Sebelum Makin Runyam
sumber gambar: https://www.purrfectpost.com/how-to-break-up-a-cat-fight/ |
Catlovers, sering ketemu kucing berkelahi? Atau malah anabul
di rumah suka berkelahi? Ceritanya Imo nemu nih alasan dan bagaimana cara
menghentikan kucing yang berkelahi. Nah perlu banget kan kita tau? Kan ga
pengen anabul gulat sama anabul lain, blom lagi suaranya yang menghebohkan itu
bikin deg-deg ser kan buat kita para owner?
Tahukah catlovers semua mengapa kucing berkelahi? Apa karena
dia karnivora gitu jadi lebih panas darahnya dan suka berkelahi? Oh tentu
tidak. Inilah 6 alasan utama kucing berkelahi
1. Sifat Alami
Sama seperti manusia yang berbeda sifat, ada yang judes, ada
yang kalem, ada yang cengengesan, ada pula yang agresif. Sifat alami ini ga
bisa kita hindari. Udah dari Allah Sang Pencipta, kucing diberi sifat agresif.
ya...kurang lebih kaya manusia lah yang dari lahir udah ada sifat judesnya. Nah
umumnya yang agresif tuh kucing jantan. Sifatnya juga mendominasi kucing
betina. Parahnya pelampiasan sifat agresif itu bisa ditujukan pada saudara
kandungnya sendiri atau dengan kucing liar yang ga kenal. Pokonya asal ada yang
bebrulu lewat diajak berkelahi deh...namanya juga udah nyolot dari lahir, jadi
mudah tersinggung hehehe.
2. Pejantan tangguh
Maksudnya adalah sifat Agresif sesama jantan. Ini biasanya
terjadi pada kucing yang belum disteril. Para jantan suka berkelahi karena
rebutan kucing betina, saling menguasai wilayah, atau berusaha menjadi yang
dominan dalam pertarungan.
Kucing jantan yang sudah disteril pun bukan berarti jadi
100% jinak ya. Dia akan tetap mempunyai nalurinya sebagai hewan jantan yang
punya pride alias harga diri yang
perlu dijunjung tinggi. Jika ia merasa ada kucing jantan lain yang dianggap
menjadi pesaing dan perebut wilayah, maka ia akan berkelahi.
Hal ini nyata terjadi di rumah Omma. Alkisah ada anabul
jantan yang agresif hanya pada satu anabul jantan lain (biasanya yang paling
pasif) tapi baik sama anabul lainnya. Kucing Omma si Panko adalah kucing jantan
dewasa marble yang ga pernah ada
masalah sama lainnya. Sifat alaminya emang penuh kewaspadaan tapi sebenernya
dia bisa sayang dan manja juga sama Omma. Panko dulu direscue dan disteril dari
jalanan.
Panko ga pernah ada masalah sama anabul lain, apalagi sama
yang betina, cuek aja ga da masalah. Tapi Panko paling benci sama Taro, kucing
jantan dewasa sudah steril juga yang dulunya termasuk dominan di rumah. Tiap
mereka ketemu kehebohan selalu terjadi. Apa mau dikata, begitulah upaya
masing-masing dalam mempertahankan kedudukannya sebagai kucing jantan yang kuat.
3. Masalah wilayah /
teritori
Kucing baru, ketika ada yang dibawa ke rumah harapan kita
bisa bikin pertemanan anabul jadi mesra gitu ya. Karena manusia aja suka hidup
bersosial. tapi ternyata pada dunia perkucingan berbeda. Seringkali malah
kucing baru ini dibully. Kucing baru dianggap sebagai perusak wilayah atau
teritori yang sudah dikuasai oleh kucing yang sudah lama menghuni di sana. Jadi
ya harap maklum jika kemudian perkelahian mudah terjadi. Kita aja yang manusia
kadag sering gimanaaa gitu kan kalo ada member
baru di komunitas, apalagi si member
dapat perhatian istimewa dari ketua, wah tambah runyam.
Ini terjadi pada kasus Orenji, kucing rescue yang kemudian
dibenci hampir semua kucing Omma. padahal kucing lain dulunya saling nyapa, eh
saling rukun maksudnya.
4. Ancaman Alien
Sebenarnya ini “kasus” yang masih berkaitan dengan masalah
sebelumnya, yaitu masalah wilayah.
Catlovers bisa mengamati dengan jelas bagaimana kucing yang dipiara di
rumah jadi agresif pada kucing di luar rumah, walaupun yang di luar itu cuma
sekedar lewat aja.
Nah di rumah Omma ini paling sering dilakukan si Wek-Wek.
Tiap ada kucing luar yang cuma kewat atau sekedar minta makan, maka Wek-Wek
langsung beringas dan agresif. padahal Wek-Wek nih adorable banget sifatnya.
Jadi perilaku agresifnya muncul karena ada kucing luar yang tidak
dikehendakinya masuk ke teritorinya.
Karena itu catlovers wajib waspada untuk memastikan pagar,
jendela, dan lainnya bisa melindungi anabul di dalam rumah dari alien di luar.
Karena kalo sudah mengaum mengeong buas terus keluar rumah untuk sekedar baku
hantam bisa runyam loh. Kucing terluka dan parahnya malah tidak bisa kembali ke
rumah.
5. Pertahanan Diri
(defensive aggression)
Kucing bisa jadi agresif dan akhirnya mudah berkelahi karena
kucing berusaha untuk melindungi diri dari binatang atau manusia yang dianggap-
menyerangnya. Anabul merasa posisinya terjepit sehingga upaya perlindungan diri
dengan aneka auman, geraman, tendangan, dan gaya koprol pun dikeluarkan.
Tentu ini juga sifatnya alami, siapa saja yang merasa
terancam pasti akan berusaha untuk melindungi diri walaupun artinya kemudian
harus berkelahi. Sifat agresif ini juga muncul secara tiba-tiba saja, bisa
terhadap binatang lain atau pada manusia yang sebenarnya tidak ada niatan sedikit
pun untuk mengganggu anabul.
Contohnya terjadi sama Cookie, kucingnya Omma yang paling
"absurd" hehehe. Ketika ia duduk menghadap jendela kemudian melihat
kucing lain berjalan di halaman langsung saja cookie merasa tak nyaman karena
ia berpikir teritorinya diganggu kucing ;ain. Pas Omma ngelus langsung deh
dicakar.
6. Cemburu
Bukan cuma manusia yang bisa cemburu, kucing juga bisa jadi
sangat pencemburu. terutama karena biasanya kucing baru lebih kita perhatikan
jadi yang lama terpinggirkan. Nah ini nih bahayanya, kucing yang merasa
dicuekin bakal ngamuk.
Kucing baru selalu dianggap sebagai alien pengganggu.
Makhluk asing yang masuk ke teritori yang sudah dikuasai. Bau kucing baru ini
sangat mengganggu bagi kucing lain. Jadi bukannya kita bahagia kucing ada temannya, bisa jadi malah pertarungan sengit yang ada.
Nah catlovers, 6 penyebab perkelahian kucing di atas semoga bisa jadi ilmu baru ya buat kita lebih perhatian lagi terhadap kenyamanan anabul. Bagaimanapun, anabul yang hidup penuh kedamaian, kenyamanan, dan ketenangan akan membawa kebahagiaan buatnya dan buat kita juga. Jangan lupa sterilin anabul loh ya...biar lebih kalem gitu hehehehe.
Sumber:
Komentar
Posting Komentar